Berita Sekolah

Ikuti Seleksi Festival Teater Pelajar Djarum, Teater SAKA Usung Judul “Bendera Sang Merah Putih”

Kudus, Jawa Tengah, smkn2kudus.sch.id (1/11) Teater SAKA SMKN 2 Kudus mengikuti seleksi Festival Teater Pelajar (FTP) Djarum 2019. Seleksi FTP ini dihadiri tim penilai dari Djarum yaitu: Asa Jatmiko dan Alfianto serta beberapa kru pada Jumat (1/11/2019).

Pertunjukan teater ini dimulai pukul 09.00 WIB. Pertunjukan teater yang ditampilkan bertemakan patriotisme dan mengusung judul “Bendera Sang Merah Putih” karya Ressa.
Peserta seleksi FTP tingkat SMA/ SMK/ MA berjumlah 13 sekolah dan akan diambil 4 sekolah finalis yang diumumkan pada tanggal 4 November 2019.

“Pertunjukan ini adalah gambaran sebuah kontradiksi patriotisme antara orang-orang zaman dulu dan sekarang. Cerita diawali dengan sosiodrama tentang perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato. Pertunjukan ini berkisah tentang seorang kakek veteran yang pernah berjuang melawan Belanda kala itu.
Beliau sangat menghormati dan menyayangi bendera merah putih. Semua itu terjadi karena kakek merasakan betul bagaimana rasanya berjuang dengan mempertaruhkan nyawa.
Namun, hal tersebut membuat Sukirman dan Marni menganggap ayahnya itu bersikap berlebihan. Sementara Riana, mulai tersadar akan pengorbanan kakeknya. Riana bercerita kepada teman-temannya tentang kakeknya dan akhirnya mereka sadar untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.
Di akhir cerita, sang Kakek meninggal. Namun semangat dan jasanya tidak akan pernah mati. Ia akan selalu hidup di hati anak negeri.” tutur Ima Yulia Arfiani, S.Pd. selaku pembimbing teater SAKA terkait alur cerita.

Teater ini diperankan oleh anggota teater SAKA yang berasal dari kelas X, XI, dan XII. Empat puluh satu orang termasuk para kru pementasan dan pemain turut andil bagian dalam pertunjukan teater ini. Teater ini diperankan oleh Ahmad Toyibi sebagai Kakek, Ahmad Faizal Akbar sebagai Sukirman, Anaul Inayah sebagai Marni, Putri Irawati sebagai Riana, Hendrix Kurniawan sebagai Budi, Iraola Anandia sebagai Belanda 1, dkk. Dengan persiapan selama kurang lebih satu setengah bulanan pertunjukan teater ini akhirnya bisa terlaksana walaupun terdapat beberapa kendala waktu latihan.

“Bisa belajar tentang kehidupan dan bisa saling mengerti antaranggota teater yang menjadi keluarga SAKA,” tutur Ima tentang suka duka proses pementasan ini.

Pertunjukan dengan gemuruh tepuk tangan dari penonton ini dilanjutkan dengan kesan, saran, dan kritik dari tim penilai Djarum, serta foto bersama. “Saya berharap, dengan ekstra teater, siswa lebih memahami makna kehidupan. Tentang sebuah rasa untuk lebih dewasa dan kuat bertahan. Semua terangkum dalam slogan SAKA, “Berkarakter dengan Teater” serta semangat yang selalu kami suarakan, bahwa SAKA “Kukoh” ujar pembimbing ekstra teater SAKA ini. FR/Red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.